BEST FRIEND

BEST FRIEND

Rabu, 27 Maret 2013

Tugas 1 Bahasa Inggris Bisnis 2


Nama              :  Agus Budianto
NPM                :  1320 9857
Kelas               :  4EA12

Ø  Full Block Style   
               
CAMBRIDGE ELECTRONIC CORPORATION
231 Blackmore Street
New York, N. Y. 20011 USA
Ref : JS/LL/12B
17th April, 2013
Messrs. Jhonson Smith & Carlton Ltd.,
16 Fifth Avenue Street
Los Angles, USA

Dear Sirs,
We have to remind you that your account for televisions ordered on 12th February, 2013 has not yet been paid. Discount cannot now be allowed.

You will remember that we went to some trouble to meet your delivery date, and we are sure that you would not wish to incovenience us by delaying your payment.

A copy of statement is enclosed, and we shall be glad to receive your cheque by return.

Your Faithfully,



Jhonson Smith
General Manager

Senin, 21 Januari 2013

soft skill 3


Soft Skill 3
1.      Prinsip-prinsip etika bisnis yang berlaku di Indonesia sangat dipengaruhi oleh sistem nilai masyarakat kita, Jelaskan!
Jawab: Karena prinsip-prinsip yang berlaku dalam kegiatan bisnis yang baik sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kita sebagai manusia.

2.      Mengapa prinsip no harm menjadi dasar jiwa dari semua aturan bisnis. Jelaskan menurut pendapat saudara!
Jawab: Karena dalam prinsip no harm sudah dengan sendirinya terkandung prinsip kejujuran, saling menguntungkan, otonomi (termasuk kebebasan dan tanggung jawab), integritas moral. Jadi, Prinsip no harm punya jangkauan yang luas mencakup banyak prinsip lainnya.

3.      Jelaskan menurut pendapat saudara bagaimana caranya merupakan prinsip-prinsip etika bisnis ini sehingga benar-benar operasional!
Jawab: Banyak perusahaan besar telah mengambil langkah yang tepat kearah penerapan prinsip-prinsip etika bisnis ini, kendati prinsip yang dianut bisa beragam. Pertama-tama membangun apa yang dikenal sebagai budaya perusahaan (corporate culture). Budaya perusahaan ini mula pertama dibangun atas dasar visi atau filsafat bisnis pendiri suatu perusahaan sebagai penghayatan pribadi orang tersebut mengenai bisnis yang baik. Visi ini kemudian diberlakukan bagi perusahaannya, yang berarti visi ini kemudian menjadi sikap dan perilaku organisasi dari perusahaan tersebut baik keluar maupun kedalam. Maka terbangunlah sebuah etos bisnis, sebuah kebiasaan yang ditanamkan kepada semua karyawan sejak diterima masuk dalam perusahaan maupun secara terus menerus dievaluasi dalam konteks penyegaran di perusahaan tersebut. Etos inilah yang menjadi jiwa yang menyatukan sekaligus juga menyemangati seluruh karyawan untuk bersikap dan berpola perilaku yang kurang lebih sama berdasarkan prinsip yang dianut perusahaan.

4.      Berkembang tidaknya suatu etos bisnis dalam sebuah perusahaan sangat ditentukan oleh gaya kepimpinan dalam suatu perusahaan tersebut. Jelaskan menurut pendapat saudara!
Jawab: Karena Tanggung jawab sosial dan keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan sosial merupakan suatu nilai yang sangat positif bagi perkembangan dan kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang. Keterlibatan sosial perusahaan di masyarakat akan menciptakan suatu citra yang sangat positif. Biaya sosial yang dikeluarkan dianggap sebagai investasi jangka panjang. Kelestarian lingkungan, perbaikan prasarana umum, penyuluhan, pelatihan, dan perbaikan kesehatan lingkungan walaupun memerlukan biaya yang signifikan, namun secara jangka panjang sangat menguntungkan perusahaan, karena kegiatan tersebut menciptakan iklim sosial politik yang kondusif bagi kelangsungan bisnis perusahaan tersebut.

5.      Mengapa norma dan prinsip etika bersifat universal, Jelaskan menurut pendapat saudara!
Jawab: Menurut De George, kita perlu melihat terlebih dahulu tiga pandangan yang umum. Pandangan pertama, bahwa norma etis berbeda antara satu tempat dengan tempat yang lain. Maka prinsip pokok yang dipegang adalah di mana saja perusahaan beroperasi, ikuti norma dan aturan moral yang berlaku dalam negara tersebut. Pandangan kedua, bahwa norma sendirilah yang paling benar dan tepat. Karena itu prinsip yang harus dipegang adalah bertindaklah dimana saja sesuai prinsip yang dianut dan berlaku di negaramu sendiri. Pandangan ketiga, adalah pandangan yang disebut De George immoralis naif yang mengatakan bahwa tidak ada norma moral yang perlu diikuti sama sekali. Karena pandangan ini tidak benar, maka tidak akan di bahas disini. Akan tetapi pandangan peertama sedikit didukung oleh A. MacIntyre, menekankan bahwa setiap komunitas mempunyai nilai moral dan budaya sendiri yang sama bobotnya dan harus dihargai. Maka, dalam kaitan dengan bisnis internasional, perusahaan multinasional harus broperasi dengan dan berdasarkan nilai moral dan budaya yang berlaku di negara tempat perusahaan itu beroperasi. Inti pandangan ini adalah bahwa tidak ada norma atau prinsip moral yang berlaku universal.

6.      Apakah ada kaitannya antara moralitas dan hukum!
Jawab: Keduanya memang ada kaitan satu sama lain, namun berbeda hakikatnya. Hukum adalah positivasi norma moral sesuai dengan harapan dan cita-cita serta tradisi budaya suatu masyarakat atau negara. Jadi, bisa saja hukum disatu negara berbeda dari hukum dinegara lain sesuai dengan apa yang dianggap paling penting bagi kehidupan suatu negara dan sesuai dengan pertimbangan negara tersebut. Tapi, ini tidak berarti bahwa norma dan nilai moral antara negara yang satu dan negara yang lain tidak sama. Bahwa prinsip tidak boleh merugikan pihak lain dalam berbisnis merupakan prinsip universal yang dianut dimana saja, tidak bisa di bantah.

7.      Apa yang dimaksud dengan prinsip integritas pribadi, berikanlah penjelasan dan contohnya!
Jawab: Integritas Pribadi berkaitan dengan nilai-nilai moral dan etika yang berlaku normatif di tengah-tengah masyarakat. Prinsip integritas pribadi mengandung pengertian bahwa norma yang dianut adalah norma yang sudah diterima menjadi milik pribadi dan tidak lagi bersifat eksternal. Ini berarti bersaing mempertaruhkan integritas pribadi berarti bersaing dalam bisnis sesuai dengan nilai tertinggi yang dianut pribadi tersebut.
Contoh: Dugaan kolusi di MA dan Kasus Eddy Tansil. 

8.      Menurut pendapat Renald Khasali bahwa "masyarakat kita belum punya budaya korporatif" apa maksudnya menurut pendapat saudara!
Jawab: Masyarakat Indonesia hingga saat ini masih belum berbudaya korporatif karena Indonesia masih terperangkap oleh tradisi, sehingga tidak mudah untuk melakukan perubahan. Berbeda dengan budaya luar negeri. Masyarakat Indonesia hingga saat ini masih belum berbudaya korporatif, padahal dengan berbudaya korporatif akan mempengaruhi cara kerja.  

9.      Mengapa keadilan menjadi nilai yang sangat dijunjung tinggi oleh segenap masyarakat. Jelaskan menurut pendapat saudara!
Jawab: Karena setiap manusia diperlukan keadilan yang seadil-adil nya dan di Indonesia juga diterapkan sistem hukuman siapa yang bersalah cepat atau lambat dia akan mendapat hukuman sesuai kesalahan yang dia buat. Dan karena dengan keadilan tidak akan ada perbedaan diantara lapisan masyarakat, dan setiap masyarakat berhak mendapat keadilan dengan apa yang diperbuat dan dilakukannya.

10.  Kesejahteraan buruh menuntut demokratisasi dan profesionalisme, bagaimana menurut anda!
Jawab: Buruh menuntut kesejahteraan demokratisasi dan profesionalisme karena hingga saat ini para buruh belum mendapatkan kesejahteraan dan taraf hidup para buruh masih jauh diatas rata-rata.

soft skill 2


Soft Skill 2
1.  Jelaskan pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) dan urgensi implementasi CSR bagi perusahaan dan masyarakat sekitar! 
Jawab: Corporate Social Responsibility adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang. 

2.  Jelaskan argumen anda tentang kaitan antara CSR dengan business sustainability (keberlanjutan bisnis)!
Jawab: Argumen saya tentang kaitan antara CSR dengan business sustainability (keberlanjutan bisnis) yaitu: Pelaksanaan CSR dapat bermanfaat bagi perusahaan, yaitu dengan penciptaan citra perusahaan yang khas, baik, dan etis di mata publik sehingga dapat meningkatkan loyalty (brand differentiation), tumbuhnya rasa kebangga (sense of prede) dan segenap karayawan perusahaan tersebut, mendorong kemudahan memperoleh ijin dan pemerintah dan publik atas pelaksanaan bisnis perusahaan karena telah dianggap memenuhi standar oprasional dan kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat luas, mengelola resiko-resiko terciptanya hubungan yang lebih erat antara masyarakat dan perusahaan membantu pemerintah dalam menjalankan misi sosial yang telah direncanakan pemerintah, terciptanya kesinambungan usaha (business sustainabillity). Dimana perusahaan melibatkan stakeholder sebagai bagian dan proses bisnisnya.

3.  Apa yang dimaksud dengan Good Corporate Governance (GCG)? Jelaskan prinsip-prinsipnya!
Jawab: Good Corporate Governance (GCG) Menrut Cadburry, GCG adalah prinsip yang mengarahkan dan mengendalilkan perusahan agar mencapai keseimbangan anatara kekuatan serta kewenangan perusahaan dalam memberikan pertanggungjawaban kepada para shareholders khususnya, dan stakeholders pada umunya. Tentu saja hal ini dimaksudkan pengetahuan kewenangan Direktur, manajer, pemegang saham dan pihak lain yang berhubungan dengan perkembangan perusahaan di lingkungan tertentu. Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance (GCG) Sejak diperkenalkan oleh OECD, prinsip-prinsip corporate governance berikut ini telah dijadikan acuan oleh negara-negara di dunia termasuk Indonesia. Prinsip-prinsip tersebut disusun seuniversal mungkin sehingga dapat berlaku bagi semua negara atau perusahaan dan diselaraskan dengan sistem hukum, aturan atau tata nilai yang berlaku di negara masing-masing. Prinsip-prinsip tatakelola perusahaan yang baik ini antara lain: 
a.       Akuntabilitas (accountability)
Prinsip ini memuat kewenangan-kewenangan yang harus dimiliki oleh dewan komisaris dan direksi beserta kewajiban-kewajibannya kepada pemegang saham dan stakeholders lainnya. Dewan direksi bertanggung jawab atas keberhasilan pengelolaan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh pemegang saham. Komisaris bertanggung jawab atas keberhasilan pengawasan dan wajib memberikan nasehat kepada direksi atas pengelolaan perusahaan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Pemegang saham bertanggung jawab atas keberhasilan pembinaan dalam rangka pengelolaan perusahaan. 
b.      Pertanggungan –jawab (responsibility)
Prinsip ini menuntut perusahaan maupun pimpinan dan manajer perusahaan melakukan kegiatannya secara bertanggung jawab. Sebagai pengelola perusahaan hendaknya dihindari segala biaya transaksi yang berpotensi merugikan pihak ketiga maupun pihak lain di luar ketentuan yang telah disepakati, seperti tersirat pada undang-undang, regulasi, kontrak maupun pedoman operasional bisnis perusahaan. 
c.       Keterbukaan (transparency)
Dalam prinsip ini, informasi harus diungkapkan secara tepat waktu dan akurat. Informasi yang diungkapkan antara lain keadaan keuangan, kinerja keuangan, kepemilikan dan pengelolaan perusahaan. Audit yang dilakukan atas informasi dilakukan secara independen. Keterbukaan dilakukan agar pemegang saham dan orang lain mengetahui keadaan perusahaan sehingga nilai pemegang saham dapat ditingkatkan. 
d.      Kewajaran (fairness)
Seluruh pemangku kepentingan harus memiliki kesempatan untuk mendapatkan perlakuan yang adil dari perusahaan. Pemberlakuan prinsip ini di perusahaan akan melarang praktek-praktek tercela yang dilakukan oleh orang dalam yang merugikan pihak lain. Setiap anggota direksi harus melakukan keterbukaan jika menemukan transaksi-transaksi yang mengandung benturan kepentingan. 
e.       Kemandirian (independency)
Prinsip ini menuntut para pengelola perusahaan agar dapat bertindak secara mandiri sesuai peran dan fungsi yang dimilikinya tanpa ada tekanan-tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan sistem operasional perusahaan yang berlaku. Tersirat dengan prinsip ini bahwa pengelola perusahaan harus tetap memberikan pengakuan terhadap hak-hak stakeholders yang ditentukan dalam undang-undang maupun peraturan perusahaan. 

4.  Adakah hubungan antara CSR dan GCG ? Jelaskan! 
Jawab: Hubungan CSR dan GCG: Good Corporate Governance (GCG) ialah suatu sistem, dan perangkat peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang terkait dengan perusahaan. Terdapat lima prinsip GCG yaitu: 
1. Transparency (Keterbukaan Informasi). 
2. Accountability (Akuntabilitas). 
3. Responsibility (Tanggung Jawab). 
4. Independency (Kemandirian). 
5. Fairness (Kesetaraan dan kewajaran). 
- Prinsip Responsibility mempunyai hubungan yang paling dekat dengan CSR. Prinsip ini memberikan penekanan yang lebih terhadap stakeholders perusahaan (stakeholders-driven concept). 
-  Prinsip yang lain lebih fokus ke shareholders-driven concept. 





5.  Jelaskan pengertian whistle blowing! Bedakan whistle blowing internal dan eksternal! 
Jawab: Pengertian Whistle Blowing yaitu : 
a.       Merupakan tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang karyawan untuk membocorkan kekurangan yang dilakukan oleh perusahaan atau atasannya kepada pihak lain. 
b.      Whistle blowing berkaitan dengan kecurangan yang merugikan perusahaan sediri maupun pihak lain. Whistle bowing dibedakan menjadi 2 yaitu whistle blowing internal dan whistle blowing eksternal. Perbedaan antara Whistle Blowing Internal dan Eksternal. 
c.       Whistle blowing internal terjadi ketika seorang karyawan mengetahui kecurangan yang dilakukan karyawan kemudian melaporkan kecurangan tersebut kepada atasannya. 
d.      Whistle blowing eksternal terjadi ketika seorang karyawan mengetahui kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan lalu membocorkannya kepada masyarakat karena kecurangan itu akan merugikan masyarakat. 

6.  Jelaskan prinsip-prinsip etis apa saja yang harus diperhatikan dalam bidang produksi? Berikan dan jelaskan dua contoh pelanggaran etika bisnis dalam bidang produksi yang ada di Indonesia! 
Jawab: 
1.   Prinsip kejujuran suatu bisnis tidak akan bertahan lama apabila tidak berlandaskan kejujuran karena kejujuran merupakan kunci keberhasilan suatu bisnis misalnya kejujuran terhadap konsumen,, sehingga dapat dipastikan para konsumen akan mendapatkan kepuasan terhadap produk tersebut. 
2.   Tanggung jawab dalam produksi pun sangat diperlukan misalnya saja seperti masa pemakaian produk (tanggal kadaluarsa). 
3.   Integritas moral prinsip ini merupakan dasar dalam berbisnis dimana para pihak pelaku bisnis mereka harus menjaga nama baik perusahaan agar dapat dipercaya baik bagi konsumen serta perusahaan yang bekerja sama. 
Contoh pelanggaran etika Bisnis :
- Contoh 1: Pelanggaran Etika Bisnis transparansi Sebuah Yayasan
Yayasan X menyelanggarakan pendidikan setingkat SMA. Pada Tahun ajaran baru sekolah mengenakan biaya sebesar Rp 500.000,- kepada setiap siswa baru. Pungutan sekolah ini sama sakali tidak diinformasikan kepada mereka saat akan mendaftar, sehingga setelah diterima mau tidak mau mereka harus membayar. Disamping itu tidak ada informasi maupun penjelasan resmi tentang penggunaan uang itu kepada wali murid. Setelah didesak oleh banyak pihak, yayasan baru memberikan informasi bahwa uang itu dipergunakkan untuk pembelian seragam guru. Dalam kasus ini pihak yayasan dan guru sekolah dapat dikategorikan melangggar prinsip transparansi. 
- Contoh 2: etika bisnis terhadap prinsip kejujuran
Sebuah perusahaan pengembangan di Sleman membuat kesepakatan dengan sebuah petrusahaan kontraktor untuk membangun sebuah perumahan. Sesuai dengan kesepakatan pihak pengembang memberikan spesipikasi bangunan kepada kontraktor. Namun dalam pelaksanaanya, perusahaan kontraktor melakukan penurunan kulaitas spesifikasi bangunan tanpa sepengetahuan perusahaan pengembang. Selang beberapa bulan kondisi bangunan sudah mengalami kerusakan serius. Dalam kasus ini pihak perusahaan kontraktor dapat dikatakan telah melanggar prinsip kejujuran karena tidak memenuhi spesifikasi bangunan yang telah disepakati bersama dengan perusahaan pengembang.

Senin, 12 November 2012

Etika bisnis

I. ETIKA
A. Pengertian
Secara etimologis istilah etika berasal dari bahasa Yunani kuno “ethos” dalam bentuk tunggal dan “ta etha” dalam bentuk jamak yang artinya adat kebiasaan. Kata yang dekat denga Etika adalah Moral, Moral berasal dari bahasa latin “mos”, jamaknya “mores” yang berarti sama yaitu kebiasaan, adat.
Menurut istilah kata etika memiliki tiga arti, yaitu :
1. Etika : Nilai – nilai dan norma – norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah laku. Misalnya : etika agama Budha, etika Protestan, etika suku Indian, dsb. Etika = system nilai.
2. Etika : Kumpulan asas atau nilai moral kode etik. Misalnya : kode etik guru, kode etik wartawan, kode etik rumah sakit.
3. Etika : Ilmu tentang yang baik atau yang buruk = filsafat moral. Ilmu yang menyelidiki tingkah laku moral.
Moralitas : Keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk.
Amoral : Tidak ada relevansi moral, netral dari sudut moral.
Immoral : Tidak bermoral
Etiket : Sopan santun

B. Perbedaan Etiket dan Etika
Etiket : Cara tepat yang ditentukan oleh kalangan tertentu. Missal : memberikan sesuatu dengan tangan kanan.
Etika : Tidak menilai cara melainkan perbuatannya. Etika member norma atas perbuatan. Missal : dilarang mencuri

C. Tiga pendekatan ilmiah tentang tingkah laku moral
1. Etika Deskriptif : menggambarkan pandangan moral dalam suatu masyarakat atau bangsa tertentu, tetapi tidak memberikan penilaian moral
2. Etika Normatif : bersifat preskriptif (memerintahkan), ada diskusi dan argumentasi mengenai masalah-masalah moral dan para ahli yang terlibat didalamnya tidak bersifat netral lagi, melainkan member penilaian mengenai perilaku manusia. Etika Normatif bertujuan merumuskan prinsip – prinsip etis yang dapat dipertanggungjawabkan dengan cara rasional dan dapat digunakan dalam praktek.
Etika Normatif dibagi menjadi :
1. Etika umum : membicarakan tema – tema umum seperti norma etis, nilai moral, hubungan kebebasan dan tanggung jawab, hak dan kewajiban.
2. Etika khusus : menerapkan prinsip – prinsip etis umum atas wilayah perilaku manusia yang khusus Etika terapan.
3. Mataetika : etika analisis, yaitu analisis bahasa yang digunakan dalam etika secara lebih mendalam.

D. Contoh Etika
Didaerah jawa terutama jawa tengah , kita harus membungkukkan badan ketika sedang lewat atau berjalan kaki didepan orang lain, terutama yang lebih tua. Etika ini berlaku dengan maksud sebagai simbol penghormatan.

II. BISNIS
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.
Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata "bisnis" sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya — penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya "bisnis pertelevisian." Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian, definisi "bisnis" yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.
Contoh bisnis :
1. Bisnis online
2. Bisnis waralaba
3. Bisnis makanan
4. dll

Senin, 09 April 2012

SILOGISME DAN PENALARAN

SILOGISME

I. Pengertian
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan).
II. Jenis-jenis Silogisme
Berdasarkan bentuknya, silogisme terdiri dari;
1. Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan diantara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term). Contoh:
Semua tumbuhan membutuhkan air. (Premis Mayor)
Akasia adalah tumbuhan (premis minor).
Akasia membutuhkan air (Konklusi)
• Hukum-hukum Silogisme Katagorik.
A. Apabila salah satu premis bersifat partikular, maka kesimpulan harus partikular juga.
Contoh:
Semua yang halal dimakan menyehatkan (mayor).
Sebagian makanan tidak menyehatkan (minor).
Sebagian makanan tidak halal dimakan (konklusi).
B. Apabila salah satu premis bersifat negatif, maka kesimpulannya harus negatif juga.
Contoh:
Semua korupsi tidak disenangi (mayor).
Sebagian pejabat korupsi (minor).
Sebagian pejabat tidak disenangi (konklusi).


C. Apabila kedua premis bersifat partikular, maka tidak sah diambil kesimpulan.
Contoh:
Beberapa politikus tidak jujur (premis 1).
Bambang adalah politikus (premis 2).
Kedua premis tersebut tidak bisa disimpulkan. Jika dibuat kesimpulan, maka kesimpulannya hanya bersifat kemungkinan (bukan kepastian). Bambang mungkin tidak jujur (konklusi).
D. Apabila kedua premis bersifat negatif, maka tidak akan sah diambil kesimpulan. Hal ini dikarenakan tidak ada mata rantai yang menhhubungkan kedua proposisi premisnya. Kesimpulan dapat diambil jika salah satu premisnya positif.
Contoh:
Kerbau bukan bunga mawar (premis 1).
Kucing bukan bunga mawar (premis 2).
Kedua premis tersebut tidak mempunyai kesimpulan
E. Apabila term penengah dari suatu premis tidak tentu, maka tidak akan sah diambil kesimpulan. Contoh; semua ikan berdarah dingin. Binatang ini berdarah dingin. Maka, binatang ini adalah ikan? Mungkin saja binatang melata.
Term-predikat dalam kesimpulan harus konsisten dengan term redikat yang ada pada premisnya. Apabila tidak konsisten, maka kesimpulannya akan salah.
Contoh:
Kerbau adalah binatang.(premis 1)
Kambing bukan kerbau.(premis 2)
∴ Kambing bukan binatang ?
Binatang pada konklusi merupakan term negatif sedangkan pada premis 1 bersifat positif
Term penengah harus bermakna sama, baik dalam premis mayor maupun premis minor. Bila term penengah bermakna ganda kesimpulan menjadi lain.
Contoh:
Bulan itu bersinar di langit.(mayor)
Januari adalah bulan.(minor)
∴ Januari bersinar dilangit?
Silogisme harus terdiri tiga term, yaitu term subjek, predikat, dan term, tidak bisa diturunkan konklsinya.
Contoh:
Kucing adalah binatang.(premis 1)
Domba adalah binatang.(premis 2)
Beringin adalah tumbuhan.(premis3)
Sawo adalah tumbuhan.(premis4)

Dari premis tersebut tidak dapat diturunkan kesimpulannya :
 Silogisme Hipotetik
Silogisme hipotetik adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik. Ada 4 (empat) macam tipe silogisme hipotetik:
Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian antecedent.
Contoh:
Jika hujan saya naik becak.(mayor)
Sekarang hujan.(minor)
Saya naik becak (konklusi).
Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian konsekuennya.
Contoh:
Jika hujan, bumi akan basah (mayor).
Sekarang bumi telah basah (minor).
Hujan telah turun (konklusi)
Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari antecedent.
Contoh:
Jika politik pemerintah dilaksanakan dengan paksa, maka kegelisahan akan timbul.
Politik pemerintahan tidak dilaksanakan dengan paksa.
Kegelisahan tidak akan timbul.



Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari bagian konsekuennya.
Contoh:
Bila mahasiswa turun ke jalanan, pihak penguasa akan gelisah.
Pihak penguasa tidak gelisah.
Mahasiswa tidak turun ke jalanan.

Hukum-hukum Silogisme Hipotetik Mengambil konklusi dari silogisme hipotetik jauh lebih mudah dibanding dengan silogisme kategorik. Tetapi yang penting menentukan kebenaran konklusinya bila premis-premisnya merupakan pernyataan yang benar. Bila antecedent kita lambangkan dengan A dan konsekuen dengan B, maka hukum silogisme hipotetik adalah:
Bila A terlaksana maka B juga terlaksana.
Bila A tidak terlaksana maka B tidak terlaksana. (tidak sah = salah)
Bila B terlaksana, maka A terlaksana. (tidak sah = salah)
Bila B tidak terlaksana maka A tidak terlaksana.

 Silogisme Alternatif
Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain. Contoh:
Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
Nenek Sumi berada di Bandung.
Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.

 Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan. Contoh entimen:
Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.


 Silogisme Disjungtif
Silogisme disjungtif adalah silogisme yang premis mayornya merupakan keputusan disyungtif sedangkan premis minornya bersifat kategorik yang mengakui atau mengingkari salah satu alternatif yang disebut oleh premis mayor. Seperti pada silogisme hipotetik istilah premis mayor dan premis minor adalah secara analog bukan yang semestinya. Silogisme ini ada dua macam yaitu:
• Silogisme disyungtif dalam arti sempit
Silogisme disjungtif dalam arti sempit berarti mayornya mempunyai alternatif kontradiktif. Contoh:
Heri jujur atau berbohong.(premis1)
Ternyata Heri berbohong.(premis2)
Ia tidak jujur (konklusi).
• Silogisme disjungtif dalam arti luas
Silogisme disyungtif dalam arti luas berarti premis mayornya mempunyai alternatif bukan kontradiktif. Contoh:
Hasan di rumah atau di pasar.(premis1)
Ternyata tidak di rumah.(premis2)
Hasan di pasar (konklusi).
• Hukum-hukum Silogisme Disjungtif
Silogisme disjungtif dalam arti sempit, konklusi yang dihasilkan selalu benar, apabila prosedur penyimpulannya valid.
Contoh:
Hasan berbaju putih atau tidak putih.
Ternyata Hasan berbaju putih.
Hasan bukan tidak berbaju putih.
• Silogisme disjungtif dalam arti luas, kebenaran konklusinya adalah
Bila premis minor mengakui salah satu alternatif, maka konklusinya sah (benar).
Contoh:
Budi menjadi guru atau pelaut.
Budi adalah guru.
Maka Budi bukan pelaut.
Bila premis minor mengingkari salah satu alternatif, maka konklusinya tidak sah (salah).
Contoh:
Penjahat itu lari ke Solo atau ke Yogyakarta.
Ternyata tidak lari ke Yogyakarta
Dia lari ke Solo?
Konklusi yang salah karena bisa jadi dia lari ke kota lain.



PENALARAN

Hakikat Penalaran
Penalaran merupakan suatu kegiatan berpikir yang mempunyai karakteristik tertentu dalam menemukan kebenaran. Penalaran merupakan proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan.
Ciri-ciri Penalaran :
1. Adanya suatu pola berpikir yang secara luas dapat disebut logika( penalaran merupakan suatu proses berpikir logis ).
2. Sifat analitik dari proses berpikir. Analisis pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu. Perasaan intuisi merupakan cara berpikir secara analitik.
Cara berpikir masyarakat dapat dibagi menjadi 2, yaitu : Analitik dan Non analitik. Sedangkan jika ditinjau dari hakekat usahanya, dapat dibedakan menjadi : Usaha aktif manusia dan apa yang diberikan.
Penalaran Ilmiah sendiri dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Deduktif yang berujung pada rasionalisme
2. Induktif yang berujung pada empirisme
Logika merupakan suatu kegiatan pengkajian untuk berpikir secara shahih
Contoh :
• Ketika seorang pengemis berkata :”kasihanilah saya orang biasa”. Itu merupakan suatu ungkapan yang tidak logis.
• Ketika seorang peneliti mencari penyebab mengapa orang mabuk? Ada 3 peristiwa yang ditemuinya
• ada orang yang mencampur air dengan brendi dan itu menyebabkan dia mabuk
• ada yang mencampur air dengan tuak kemudian dia mabuk
• ada lagi yang mencampur air dengan whiski kemudian akhirnya dia mabuk juga
Dari 3 peristiwa diatas, apakah kita bisa menarik kesimpulan bahwa air-lah yang menyebabkan orang mabuk?
Logika deduktif merupakan cara penarikan kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi kasus yang bersifat khusus (individual). Sedangkan logika induktif merupakan cara penarikan kesimpulan dari kasus individual nyata menjadi kesimpulan yang bersifat umum. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola berpikir silogisme, dua pernyataan dan sebuah kesimpulan. Dan didalam silogisme terdapat premis mayor dan premis minor.
Contoh :
• Semua makhluk punya mata ( premis mayor )
• Si Adam adalah seorang makhluk ( premis minor )
• Jadi, Adam punya mata ( kesimpulan )
Kriteria kebenaran :
3+4=75+2=76+1=7
Menurut seorang anak kecil, hal ini tidak benar.
Ini membuktikan bahwa tidak semua manusia mempunyai persyaratan yang sama terhadap apa yang dianggapnya benar.
Secara deduktif dapat dibuktikan ketiganya benar. Pernyataan dan kesimpulan yang ditariknya adalah konsisten dengan pernyataan dan kesimpulan yang telah dianggap benar. Teori ini disebut koherensi. Matematika adalah bentuk pengetahuan yang penyusunannya dilakukan pembuktian berdasarkan teori koherensi.
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi(consequence).
 Konsep dan simbol dalam penalaran
Penalaran juga merupakan aktivitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan akan berupa argumen.
Kesimpulannya adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari premis.
Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitas berpikir yang saling berkait. Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. Bersama – sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian
 Syarat-syarat kebenaran dalam penalaran
Jika seseorang melakukan penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran. Kebenaran dapat dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi.
• Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
• Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.
Penalaran menghasilkan pengetahuan yang diartikan dengan kegiatan berpikir dan bukan perasaan. Dengan demikian kita patut sadari bahwa tidak semua kegiatan berpikir menyandarkan diri pada penalaran.
Jadi penalaran merupakan kegiatan berpikir yang mempunyai karakteristik dalam menemukan kebenaran.
Berpikir merupakan suatu kegiatan untuk menemukan pengetahuan yang benar. Karena tidak semua cara berpikir manusia itu sama oleh sebab itu kegiatan proses berpikir untuk menghasilkan pengetahuan yang benar itu pun juga berbeda-beda. Penalaran merupakan suatu proses penemuan kebenaran dimana tiap-tiap jenis penalaran mempunyai criteria kebenaran masing-masing.
 Bentuk Penalaran
Bentuk-bentuk penalaran yang sering digunakan dalam wancana keseharian berupa penalaran asosiatif dan skema dissosiatif. Penalaran asosiatif berbentuk penalaran yang memasukkan beberapa unsure penalaran dan mengevaluasi atau mengorganisasikan unsur yang lainnya. Penalaran dissosiatif merupakan bentuk penalaran yang memisahkan atau mengurai unsur-unsur penalaran yang semula merupakan satu kesatuan . jenis penalaran assosiatif tersebut tidaklah mutlak hanya berupa satu jenis penalaran, tetapi lebih mengarah pada kecenderungan, terutama pada unsur bukti dan pembuktiannya.



 Metode Penalaran
Untuk memperoleh pengetahuan ilmiah dapat digunakan dua jenis penalaran. Ada dua jenis metode penalaran yaitu penalaran deduktif dan induktif :
1. Metode Induktif
Metode berpikir induktif adalah suatu penalaran yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasi pengamatan empiric dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Dalam hal ini panalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif.
2. Metode Deduktif
Metode berpikir deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, ang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus.

Jumat, 16 Desember 2011

BAB 1
PENDAHULUAN
Semakin berkembang cepatnya
perekonomian dan teknologi di dunia,
semakin banyaknya pesaing yang
berlomba – lomba mengembangkan
usahanya tentu saja harus
mempunyai wawasan dan
pengalaman untuk memberikan
manfaat untuk usahanya. Negri kita ini
kaya dengan sumber daya alamnya
seperti sumberdaya meliputi
sumberdaya alam yang mensuplai
energi seperti minyak, gas alam,
uranium, batubara serta mineral yang
non energi seperti misalnya :
tembaga, nikel,aluminium ,dll. Dan
berbagai masalah ekonomi muncul
dan sangat komplex
Dan Kebutuhan hidup manusia itu
banyak sekali dan beraneka ragam,
sedangkan barang dan jasa sebagai
alat pemuas kebutuhan sangat
terbatas. Kenyataan inilah yang
menjadi inti masalah ekonomi.
Masalah ekonomi dihadapi oleh umat
manusia, apakah mereka sebagai
perseorangan, keluarga, perusahaan,
atau negara.
Dengan kualitas sumberdaya manusia
yang semakin meningkat, akan dapat
mendorong peningkatan produktivitas
ekonomi sekaligus sebagai modal
dasar untuk memacu pertumbuhan
ekonomi.Bagi kebayakan negara-
negara yang tingkat pembangunan
ekonominya sudah tergolong lebih
maju, produktivitas sumberdaya
manusia secara teknis telah dijadikan
sebagai instrumen terpenting untuk
mempertahankan pencapaian laju
pertumbuhan ekonomi, sekaligus
dalam upaya untuk memperkuat basis
struktural perekonomiannya.
Pokok persoalannya adalah:
bagaimanakah dengan sumber-
sumber yang terbatas, manusia dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan
yang banyak dan beraneka ragam.
BAB II
PEMBAHASAN
SUMBER DAYA KONSUMEN DAN
PENGETAHUANNYA
SUMBER DAYA EKONOMI
Potensi sumberdaya
ekonomi atau lebih dikenal dengan
potensi ekonomi pada dasarnya
dapat diartikan sebagai sesuatu atau
segala sesuatu sumberdaya yang
dimiliki baik yang tergolong pada
sumberdaya alam (natural resources/
endowment factors) maupun potensi
sumberdaya manusia yang dapat
memberikan manfaat (benefit) serta
dapat digunakan sebagai modal dasar
pembangunan (ekonomi)
wilayahtingkat ketergantungan
terhadap sumberdaya secara
struktural harus bisa dialihkan pada
sumberdaya alam lain. Misalnya,
penggunaan energi sinar matahari,
panas bumi, atau gelombang laut
termasuk angin, akan dapat
mengurangi ketergantungan manusia
terhadap sumberdaya alam yang
tidak dapat diperbarui. b. sumberdaya
alam yang tidak dapat diperbarui
(non-renewable or exhaustible
resources). Jenis sumberdaya ini pada
dasarnya meliputi sumberdaya alam
yang mensuplai energi seperti minyak,
gas alam, uranium, batubara serta
mineral yang non energi seperti
misalnya : tembaga,
nikel,aluminium ,dll.Sumberdaya alam
jenis ini adalah sumberdaya alam
dalam jumlah yang tetap berupa
deposit mineral (mineral deposits)
diberbagai tempat dimuka bumi.
Disamping komponen sumberdaya
alam, pada saat ini peranan
sumberdaya manusia (human
resources) dalam konteks kegiatan
pembangunan ekonomi termasuk
pembangunan ekonomi daerah
(wilayah) semakin signifikan. Faktor
sumberdaya manusia ini telah
menghadirkan suatu proses
pemikiran baru dalam telaah teori-
teori pembangunan ekonomi, yang
menempatkan sumberdaya manusia
sebagai poros utama pembangunan
ekonomi baik dalam skala global,
nasional maupun daerah. Strategi
pembangunan ekonomi yang
berbasis pada pengembangan
sumberdaya manusia (human
resources development) dianggap
sangat relevan dan cocok dengan
kondisi dan karakter pembangunan
ekonomi terutama di negara-negara
berkembang sejak era 80-an. Strategi
pembangunan ini pertama kali
diperkenalkan oleh seorang pakar
perencanaan pembangunan ekonomi
berkebangsaan Pakistan yang
bernama Mahbub Ul Haq yang pada
saat itu menjadi konsultan Utama
United Nation Development
Programme (UNDP). Mahbub Ul Haq
berpendapat bahwa pengembangan
sumberdaya manusia harus dijadikan
landasan utama dalam kebijakan
pembangunan ekonomi di negara-
negara sedang berkembang, dan hal
ini dianggap penting mengingat
ketertinggalan negara-negara
berkembang terhadap negara-negara
industri maju dalam tingkat
kesejahteraan ekonomi seperti
kualitas dan standar hidup hanya akan
dapat diperkecil manakala terjadi
peningkatan yang sangat signifikan
dalam pengembangan kualitas
sumberdaya manusia.Dari pola
pemikiran seperti diatas maka takaran
peranan sumberdaya manusia dalam
proses pembangunan ekonomi dalam
konteks untuk mengurangi
kesenjangan pembangunan ekonomi
pada dasarnya harus dilihat dari
aspek peningkatan kualitasnya.
Dengan kualitas sumberdaya manusia
yang semakin meningkat, akan dapat
mendorong peningkatan produktivitas
ekonomi sekaligus sebagai modal
dasar untuk memacu pertumbuhan
ekonomi.Bagi kebayakan negara-
negara yang tingkat pembangunan
ekonominya sudah tergolong lebih
maju, produktivitas sumberdaya
manusia secara teknis telah dijadikan
sebagai instrumen terpenting untuk
mempertahankan pencapaian laju
pertumbuhan ekonomi, sekaligus
dalam upaya untuk memperkuat basis
struktural perekonomiannya. Dalam
era globalisasi, kualitas sumberdaya
manusia yang handal akan sangat
membantu suatu negara untuk
memenangkan kompetisi atau
persaingan dalam perekonomian
global sekaligus dapat menjaga
eksistensi negara tersebut dalam
percaturan dan dinamika
perekonomian dunia yang semakin
kompetitif.
Sumber Daya Sementara
Waktu menjadi variabel yang semakin
penting dalam memahami perilaku
konsumen. Karena konsumen
mayoritas semakin mengalami
kemiskinan akan waktu. Namun
demikian ada suatu bagian waktu
yang dihabiskan untuk kegiatan yang
sangat pribadi yaitu waktu senggang .
Sumber daya kognitifProduk yang
diklasifikasikan menurut sifat waktu
konsumen disebut barang waktu
(time goods).
a. Barang yang Menggunakan Waktu
Produk yang memerlukan pemakaian
waktu dala mengkonsumsinya.
Contoh: Menonton TV, Memancing,
Golf, Tennis (waktu Senggang) Tidur,
perawatan pribadi, pulang pergi
(waktu wajib)
b. Barang Penghemat Waktu
Produk yang menghemat waktu
memungkinkan konsumen
meningkatkan waktu leluasa mereka.
Contoh: oven microwave, pemotong
rumput, fast food.
Sumber Daya Kognitif
adalah kepemimpinan teori psikologi
industri dan organisasi yang
dikembangkan oleh Fred
Fiedler dan Joe Garcia pada tahun
1987 sebagai konseptualisasi dari
model kontingensi Fiedler . Teori ini
berfokus pada pengaruh pemimpin
intelijen dan pengalaman tentang nya
atau reaksinya terhadap stres .
Inti dari teori ini adalah bahwa stres
adalah musuh rasionalitas, merusak
kemampuan pemimpin untuk berpikir
logis dan analitis. Namun,
pengalaman pemimpin dan
kecerdasan dapat mengurangi
pengaruh stres pada (atau dia) nya
tindakan: kecerdasan adalah faktor
utama dalam situasi stres rendah,
sementara jumlah pengalaman
selama lebih selama-saat stres.
Periode Sensorimotor
Menurut Piaget,bayi lahir dengan
sejumlah refleks bawaan selain juga
dorongan untuk mengeksplorasi
dunianya. Skema awalnya dibentuk
melalui diferensiasi refleks bawaan
tersebut. Periode sensorimotor adalah
periode pertama dari empat periode.
Piaget berpendapat bahwa tahapan
ini menandai perkembangan
kemampuan dan pemahaman spatial
penting dalam enam sub-tahapan:
1. Sub-tahapan skema refleks, muncul
saat lahir sampai usia enam minggu
dan berhubungan terutama dengan
refleks.
2. Sub-tahapan fase reaksi sirkular
primer , dari usia enam minggu
sampai empat bulan dan
berhubungan terutama dengan
munculnya kebiasaan-kebiasaan.
3. Sub-tahapan fase reaksi sirkular
sekunder, muncul antara usia empat
sampai sembilan bulan dan
berhubungan terutama dengan
koordinasi antara penglihatan dan
pemaknaan.
4. Sub-tahapan koordinasi reaksi sirkular
sekunder, muncul dari usia sembilan
sampai duabelas bulan, saat
berkembangnya kemampuan untuk
melihat objek sebagai sesuatu yang
permanen walau kelihatannya
berbeda kalau dilihat dari sudut
berbeda (permanensi objek).
5. Sub-tahapan fase reaksi sirkular
tersier, muncul dalam usia dua belas
sampai delapan belas bulan dan
berhubungan terutama dengan
penemuan cara-cara baru untuk
mencapai tujuan.
6. Sub-tahapan awal representasi
simbolik, berhubungan terutama
dengan tahapan awal kreatifitas
Tahapan operasional konkrit
Tahapan ini adalah tahapan ketiga
dari empat tahapan. Muncul antara
usia enam sampai duabelas tahun
dan mempunyai ciri berupa
penggunaan logika yang memadai.
Proses-proses penting selama
tahapan ini adalah:
Pengurutan —kemampuan untuk
mengurutan objek menurut ukuran,
bentuk, atau ciri lainnya. Contohnya,
bila diberi benda berbeda ukuran,
mereka dapat mengurutkannya dari
benda yang paling besar ke yang
paling kecil.
Klasifikasi —kemampuan untuk
memberi nama dan mengidentifikasi
serangkaian benda menurut
tampilannya, ukurannya, atau
karakteristik lain, termasuk gagasan
bahwa serangkaian benda-benda
dapat menyertakan benda lainnya ke
dalam rangkaian tersebut. Anak tidak
lagi memiliki keterbatasan logika
berupa animisme(anggapan bahwa
semua benda hidup dan
berperasaan)
Decentering —anak mulai
mempertimbangkan beberapa aspek
dari suatu permasalahan untuk bisa
memecahkannya. Sebagai contoh
anak tidak akan lagi menganggap
cangkir lebar tapi pendek lebih sedikit
isinya dibanding cangkir kecil yang
tinggi.
Reversibility —anak mulai
memahami bahwa jumlah atau
benda-benda dapat diubah,
kemudian kembali ke keadaan awal.
Untuk itu, anak dapat dengan cepat
menentukan bahwa 4+4 sama
dengan 8, 8-4 akan sama dengan 4,
jumlah sebelumnya.
Konservasi —memahami bahwa
kuantitas, panjang, atau jumlah
benda-benda adalah tidak
berhubungan dengan pengaturan
atau tampilan dari objek atau benda-
benda tersebut. Sebagai contoh, bila
anak diberi cangkir yang seukuran dan
isinya sama banyak, mereka akan tahu
bila air dituangkan ke gelas lain yang
ukurannya berbeda, air di gelas itu
akan tetap sama banyak dengan isi
cangkir lain.
Penghilangan sifat Egosentrisme —
kemampuan untuk melihat sesuatu
dari sudut pandang orang lain
(bahkan saat orang tersebut berpikir
dengan cara yang salah). Sebagai
contoh, tunjukkan komik yang
memperlihatkan Siti menyimpan
boneka di dalam kotak, lalu
meninggalkan ruangan, kemudian
Ujang memindahkan boneka itu ke
dalam laci, setelah itu baru Siti
kembali ke ruangan. Anak dalam
tahap operasi konkrit akan
mengatakan bahwa Siti akan tetap
menganggap boneka itu ada di dalam
kotak walau anak itu tahu bahwa
boneka itu sudah dipindahkan ke
dalam laci oleh Ujang.
Tahapan operasional formal
Tahap operasional formal adalah
periode terakhir perkembangan
kognitif dalam teori Piaget. Tahap ini
mulai dialami anak dalam usia sebelas
tahun (saat pubertas) dan terus
berlanjut sampai dewasa. Karakteristik
tahap ini adalah diperolehnya
kemampuan untuk berpikir secara
abstrak, menalar secara logis, dan
menarik kesimpulan dari informasi
yang tersedia. Dalam tahapan ini,
seseorang dapat memahami hal-hal
seperti cinta, bukti logis, dan nilai. Ia
tidak melihat segala sesuatu hanya
dalam bentuk hitam dan putih,
namun ada "gradasi abu-abu" di
antaranya. Dilihat dari faktor biologis,
tahapan ini muncul saat pubertas
(saat terjadi berbagai perubahan
besar lainnya), menandai masuknya
ke dunia dewasa secara fisiologis,
kognitif penawaran normal,
perkembangan psikoseksual, dan
perkembangan sosial. Beberapa orang
tidak sepenuhnya mencapai
perkembangan sampai tahap ini,
sehingga ia tidak mempunyai
keterampilan berpikir sebagai seorang
dewasa dan tetap menggunakan
penalaran dari tahap operasional
konkrit.
Informasi umum mengenai
tahapan-tahapan
Keempat tahapan ini memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
Walau tahapan-tahapan itu bisa
dicapai dalam usia bervariasi tetapi
urutannya selalu sama. Tidak ada ada
tahapan yang diloncati dan tidak ada
urutan yang mundur.
Universal (tidak terkait budaya)
Bisa digeneralisasi: representasi dan
logika dari operasi yang ada dalam diri
seseorang berlaku juga pada semua
konsep dan isi pengetahuan
Tahapan-tahapan tersebut berupa
keseluruhan yang terorganisasi secara
logis
Urutan tahapan bersifat hirarkis
(setiap tahapan mencakup elemen-
elemen dari tahapan sebelumnya, tapi
lebih terdiferensiasi dan terintegrasi)
Tahapan merepresentasikan
perbedaan secara kualitatif dalam
model berpikir, bukan hanya
perbedaan kuantitatif
Proses perkembangan
Seorang individu dalam hidupnya
selalu berinteraksi dengan lingkungan.
Dengan berinteraksi tersebut,
seseorang akan memperoleh skema.
Skema berupa kategori pengetahuan
yang membantu dalam
menginterpretasi dan memahami
dunia. Skema juga menggambarkan
tindakan baik secara mental maupun
fisik yang terlibat dalam memahami
atau mengetahui sesuatu. Sehingga
dalam pandangan Piaget, skema
mencakup baik kategori pengetahuan
maupun proses perolehan
pengetahuan tersebut. Seiring dengan
pengalamannya mengeksplorasi
lingkungan, informasi yang baru
didapatnya digunakan untuk
memodifikasi, menambah, atau
mengganti skema yang sebelumnya
ada. Sebagai contoh, seorang anak
mungkin memiliki skema tentang
sejenis binatang, misalnya dengan
burung. Bila pengalaman awal anak
berkaitan dengann burung kenari,
anak kemungkinan beranggapan
bahwa semua burung adalah kecil,
berwarna kuning, dan mencicit. Suatu
saat, mungkin anak melihat seekor
burung unta. Anak akan perlu
memodifikasi skema yang ia miliki
sebelumnya tentang burung untuk
memasukkan jenis burung yang baru
ini.
Asimilasi adalah proses
menambahkan informasi baru ke
dalam skema yang sudah ada. Proses
ini bersifat subjektif, karena seseorang
akan cenderung memodifikasi
pengalaman atau informasi yang
diperolehnya agar bisa masuk ke
dalam skema yang sudah ada
sebelumnya. Dalam contoh di atas,
melihat burung kenari dan
memberinya label "burung" adalah
contoh mengasimilasi binatang itu
pada skema burung si anak.
Akomodasi adalah bentuk
penyesuaian lain yang melibatkan
pengubahan atau penggantian skema
akibat adanya informasi baru yang
tidak sesuai dengan skema yang
sudah ada. Dalam proses ini dapat
pula terjadi pemunculan skema yang
baru sama sekali. Dalam contoh di
atas, melihat burung unta dan
mengubah skemanya tentang burung
sebelum memberinya label "burung"
adalah contoh mengakomodasi
binatang itu pada skema burung si
anak.
Melalui kedua proses penyesuaian
tersebut, sistem kognisi seseorang
berubah dan berkembang sehingga
bisa meningkat dari satu tahap ke
tahap di atasnya. Proses penyesuaian
tersebut dilakukan seorang individu
karena ia ingin mencapai
keadaan equilibrium, yaitu berupa
keadaan seimbang antara struktur
kognisinya dengan pengalamannya di
lingkungan. Seseorang akan selalu
berupaya agar keadaan seimbang
tersebut selalu tercapai dengan
menggunakan kedua proses
penyesuaian di atas.
Dengan demikian, kognisi seseorang
berkembang bukan karena menerima
pengetahuan dari luar secara pasif
tapi orang tersebut secara aktif
mengkonstruksi pengetahuannya.
Pengetahuan Organisasi:
Pengetahuan organisasi ini
dimaksudkan untuk mencakup semua
jenis skema untuk mengorganisir
informasi dan manajemen
pengetahuan mempromosikan 1.
Pengetahuan organisasi mencakup
skema klasifikasi yang mengatur
bahan-bahan pada tingkat umum
(seperti buku-buku di rak), judul-judul
subjek yang menyediakan akses yang
lebih rinci, dan otoritas file yang
mengontrol versi varian informasi
penting (seperti nama-nama geografis
dan nama-nama pribadi) . Istilah
pengetahuan organisasi ini
dimaksudkan untuk mencakup semua
jenis skema untuk mengorganisir
informasi dan mempromosikan
manajemen pengetahuan
Pengetahuan Konsumen akan
Mempengaruhi Keputusan
Pembelian
Apa yang dibeli, berapa banyak yang
dibeli, dimana membeli dan kapan
membeli akan tergantung kepada
pengetahuan konsumen mengenai
hal-hal tersebut.
Pengetahuan Konsumen adalah
semua informasi yang dimiliki
konsumen mengenai berbagai
macam produk, serta pengetahuan
lainnya yang terkait dan informasi
yang berhubungan dengan fungsinya
sebagai konsumen.
Pengetahuan Produk adalah
kumpulan berbagai macam informasi
mengenai produk
Pengetahuan ini meliputi kategori
produk, merek, terminologi produk,
atribut atau fitur merek produk, harga
produk dan kepercayaan mengenai
produk.
Jenis Pengetahuan Produk
(1) Pengetahuan ttg karakteristik/
atribut produk
(2) Pengetahuan ttg manfaat produk
(3) Pengetahuan ttg kepuasan yg
diberikan produk kepada konsumen.
Seorang Konsumen akan melihat
suatu produk berdasarkan kepada
karakteristik atau ciri atau atribut dari
produk tersebut.
Setiap konsumen mungkin memiliki
kemampuan yg berbeda dalam
menyebutkan karakteristik/atribut dari
suatu produk. Hal ini disebabkan
perbedaan pengetahuan yang
dimilikinya.
Pengetahuan mengenai atribut
tersebut akan mempengaruhi
pengambilan keputusan konsumen.
Pengetahuan yg lebih banyak akan
memudahkan konsumen dlm memilih
produk yg akan dibelinya.
Seorang Konsumen mengkonsumsi
sayuran dan buahbuahan karena
mengetahui manfaat produk tsb bagi
kesehatan tubuhnya. Manfaat yg
dirasakan konsumen setelah
mengkonsumsi sayuran dan buah-
buahan adalah memperlancar BAB.
Inilah yang disebut sebagai
pengetahuan tentang manfaat produk
Dua Jenis Manfaat
(1) Manfaat Fungsional, yaitu manfaat
yg dirasakan konsumen secara
fisiologis
(2) Manfaat Psikososial, yaitu aspek
psikologis dan aspek sosial yang
dirasakan konsumen setelah
mengkonsumsi suatu produk
Pengetahuan Pembelian terdiri atas
pengetahuan tentang toko, lokasi
produk di dalam toko dan
penempatan produk yang sebenarnya
di dalam toko tersebut
Konsumen cenderung lebih senang
mengunjungi toko yang sudah
dikenalnya untuk berbelanja, karena
telah mengetahui dimana letak
produk di dalam toko tsb.
Hal ini akan memudahkan konsumen
untuk berbelanja karena konsumen
bisa menghemat waktu dalam
mencari lokasi produk.
Store contact meliputi tindakan
mencari outlet, pergi ke outlet dan
memasuki outlet.
Product contact , konsumen akan
mencari lokasi produk, mengambil
produk tsb dan membawanya ke kasir
Transaction, konsumen akan
membayar produk tsb dengan tunai,
kartu kredit, kartu debet atau alat
pembayaran lainnya.
Suatu produk akan memberikan
manfaat kepada konsumen jika
produk tsb telah digunakan/
dikonsumsi.
Agar produk tsb bisa memberikan
manfaat yang maksimal dan kepuasan
yg tinggi, maka konsumen harus bisa
menggunakan/ mengkonsumsi
produk tersebut dengan benar.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan dari materi tersebut
adalah sumber daya konsumen dan
pengetahuan dapat berperan lebih
besar untuk memacu pertumbuhan
ekonomi sangat signifikan di Negara-
negara tergolong ekonomi maju.

Selasa, 22 November 2011

Loyalitas pelanggan Bab 3

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan konklusif, yang tujuannya untuk mendeskripsikan atribut-atribut kepuasan konsumen dan loyalitas pelanggan, kemudian dicari hubungan antara kepuasan konsumen dengan loyalitas pelanggan.

Populasi, Sampel dan Data
Populasi penelitian ini adalah seluruh konsumen restoran dengan sampel diambil secara acak sederhana berdasarkan nomor pengunjung dalam satu minggu pertama dan satu minggu terakhir dalam bulan Mei, sebanyak 110 sampel. Data diperoleh melalui kuesioner yang dijawab responden terhadap pernyataan yang dibuat tentang kesetiaan produk dan kepuasan konsumen. Skala pengukuran yang dilakukan adalah semantic differensial scale ( 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju, 5 = sangat setuju )

Identifikasi Variabel dan Indikator
Variabel tidak bebas ( Y ) adalah kesetian merek yang dikur melalui atribut habitual behaviour, switching cost, liking of the brand, dan commitment. Dan Variabel bebas ( X ) adalah kepuasan konsumen yang dikelompokkan menjadi X1 = Attributes related to the product, X2 = Attributes related to the service, X3 =  Attributes related to the purchase.



Model Penelitian
Analisis yang dilakukan berdasarkan data dari 100 responden yang memenuhi syarat untuk diolah lebih lanjut, 10 data responden dianggap tidak dapat digunakan karena tidak lengkap. Dari 100 data tersebut kemudian dapat dideskripsikan seperti berikut :
1.      Deskripsi kepuasan konsumen
Peneliti melakukan deskripsi terhadap atribut pembentuk variable kepuasan konsumen, maupun atribut pembentuk loyalitas merek melalui penilaian konsumen dengan berfokus kepada ukuran mean, range dan standar deviasi

Table diatas menggambarkan bahwa kepuasan konsumen melalui variable Harga terlihat bahwa mean 3.75 artinya konsumen cenderung setuju, range = 4 dan SD 0.95 artinnya ada perbedaan yang cukup besar untuk penilaian yang netral dan tidak puas. Untuk Kualitas mean = 4.02, range = 3 dan SD 0.93 menggambarkan kualitas layanan sudah baik dimata konsumen dan penilaian lebih mengelompok pada netral dan setuju, sedangkan untuk Keandalan penilaian konsumen tidak berbeda dengan Harga.
Untuk Jaminan dan Kemampuan restoran menyelesaikan masalah dengan harapan konsumen masih belum memuaskan namun cenderung bervariasi dilihat dari range = 4, sedangkan untuk atribut Kecepatan dan Kesediaan masih belum memuaskan dan penilaiannya cenderung tidak bervariasi.
Untuk Kesopanan dan  Penyampaian  sudah memuaskan dan cenderung homogen. Untuk Pengetahuan, Reputasi dan Permintaan sudah memuaskan dan cenderung bervariasi.

2.      Deskripsi Kesetiaan Merek
Variabel tidak bebas adalah kesetiaan merek yang diukur melalui atribut, habitual behavior, switching cost, liking of the brand dan commitment. Untuk mendeskripsikan variable kesetian merek dapat dilihat pada table dibawah ini.

Pada table terlihat bahwa attribute Keseringan makan mendapat penilaian kurang sering dengan variasi yang cukup tinggi, namu hal ini tidak akan mengurangi penilaian terhadap pelayanan yang diterima. Untuk attribute Rekomendasi dan Nyaman  mendapatkan penilaian yang cukup baik, sedangkan attribute yang lainnya mendapat penilaian yang cenderung sangat baik dengan variasi yang hampir sama.


.