BAB 1
PENDAHULUAN
Semakin berkembang cepatnya
perekonomian dan teknologi di dunia,
semakin banyaknya pesaing yang
berlomba – lomba mengembangkan
usahanya tentu saja harus
mempunyai wawasan dan
pengalaman untuk memberikan
manfaat untuk usahanya. Negri kita ini
kaya dengan sumber daya alamnya
seperti sumberdaya meliputi
sumberdaya alam yang mensuplai
energi seperti minyak, gas alam,
uranium, batubara serta mineral yang
non energi seperti misalnya :
tembaga, nikel,aluminium ,dll. Dan
berbagai masalah ekonomi muncul
dan sangat komplex
Dan Kebutuhan hidup manusia itu
banyak sekali dan beraneka ragam,
sedangkan barang dan jasa sebagai
alat pemuas kebutuhan sangat
terbatas. Kenyataan inilah yang
menjadi inti masalah ekonomi.
Masalah ekonomi dihadapi oleh umat
manusia, apakah mereka sebagai
perseorangan, keluarga, perusahaan,
atau negara.
Dengan kualitas sumberdaya manusia
yang semakin meningkat, akan dapat
mendorong peningkatan produktivitas
ekonomi sekaligus sebagai modal
dasar untuk memacu pertumbuhan
ekonomi.Bagi kebayakan negara-
negara yang tingkat pembangunan
ekonominya sudah tergolong lebih
maju, produktivitas sumberdaya
manusia secara teknis telah dijadikan
sebagai instrumen terpenting untuk
mempertahankan pencapaian laju
pertumbuhan ekonomi, sekaligus
dalam upaya untuk memperkuat basis
struktural perekonomiannya.
Pokok persoalannya adalah:
bagaimanakah dengan sumber-
sumber yang terbatas, manusia dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan
yang banyak dan beraneka ragam.
BAB II
PEMBAHASAN
SUMBER DAYA KONSUMEN DAN
PENGETAHUANNYA
SUMBER DAYA EKONOMI
Potensi sumberdaya
ekonomi atau lebih dikenal dengan
potensi ekonomi pada dasarnya
dapat diartikan sebagai sesuatu atau
segala sesuatu sumberdaya yang
dimiliki baik yang tergolong pada
sumberdaya alam (natural resources/
endowment factors) maupun potensi
sumberdaya manusia yang dapat
memberikan manfaat (benefit) serta
dapat digunakan sebagai modal dasar
pembangunan (ekonomi)
wilayahtingkat ketergantungan
terhadap sumberdaya secara
struktural harus bisa dialihkan pada
sumberdaya alam lain. Misalnya,
penggunaan energi sinar matahari,
panas bumi, atau gelombang laut
termasuk angin, akan dapat
mengurangi ketergantungan manusia
terhadap sumberdaya alam yang
tidak dapat diperbarui. b. sumberdaya
alam yang tidak dapat diperbarui
(non-renewable or exhaustible
resources). Jenis sumberdaya ini pada
dasarnya meliputi sumberdaya alam
yang mensuplai energi seperti minyak,
gas alam, uranium, batubara serta
mineral yang non energi seperti
misalnya : tembaga,
nikel,aluminium ,dll.Sumberdaya alam
jenis ini adalah sumberdaya alam
dalam jumlah yang tetap berupa
deposit mineral (mineral deposits)
diberbagai tempat dimuka bumi.
Disamping komponen sumberdaya
alam, pada saat ini peranan
sumberdaya manusia (human
resources) dalam konteks kegiatan
pembangunan ekonomi termasuk
pembangunan ekonomi daerah
(wilayah) semakin signifikan. Faktor
sumberdaya manusia ini telah
menghadirkan suatu proses
pemikiran baru dalam telaah teori-
teori pembangunan ekonomi, yang
menempatkan sumberdaya manusia
sebagai poros utama pembangunan
ekonomi baik dalam skala global,
nasional maupun daerah. Strategi
pembangunan ekonomi yang
berbasis pada pengembangan
sumberdaya manusia (human
resources development) dianggap
sangat relevan dan cocok dengan
kondisi dan karakter pembangunan
ekonomi terutama di negara-negara
berkembang sejak era 80-an. Strategi
pembangunan ini pertama kali
diperkenalkan oleh seorang pakar
perencanaan pembangunan ekonomi
berkebangsaan Pakistan yang
bernama Mahbub Ul Haq yang pada
saat itu menjadi konsultan Utama
United Nation Development
Programme (UNDP). Mahbub Ul Haq
berpendapat bahwa pengembangan
sumberdaya manusia harus dijadikan
landasan utama dalam kebijakan
pembangunan ekonomi di negara-
negara sedang berkembang, dan hal
ini dianggap penting mengingat
ketertinggalan negara-negara
berkembang terhadap negara-negara
industri maju dalam tingkat
kesejahteraan ekonomi seperti
kualitas dan standar hidup hanya akan
dapat diperkecil manakala terjadi
peningkatan yang sangat signifikan
dalam pengembangan kualitas
sumberdaya manusia.Dari pola
pemikiran seperti diatas maka takaran
peranan sumberdaya manusia dalam
proses pembangunan ekonomi dalam
konteks untuk mengurangi
kesenjangan pembangunan ekonomi
pada dasarnya harus dilihat dari
aspek peningkatan kualitasnya.
Dengan kualitas sumberdaya manusia
yang semakin meningkat, akan dapat
mendorong peningkatan produktivitas
ekonomi sekaligus sebagai modal
dasar untuk memacu pertumbuhan
ekonomi.Bagi kebayakan negara-
negara yang tingkat pembangunan
ekonominya sudah tergolong lebih
maju, produktivitas sumberdaya
manusia secara teknis telah dijadikan
sebagai instrumen terpenting untuk
mempertahankan pencapaian laju
pertumbuhan ekonomi, sekaligus
dalam upaya untuk memperkuat basis
struktural perekonomiannya. Dalam
era globalisasi, kualitas sumberdaya
manusia yang handal akan sangat
membantu suatu negara untuk
memenangkan kompetisi atau
persaingan dalam perekonomian
global sekaligus dapat menjaga
eksistensi negara tersebut dalam
percaturan dan dinamika
perekonomian dunia yang semakin
kompetitif.
Sumber Daya Sementara
Waktu menjadi variabel yang semakin
penting dalam memahami perilaku
konsumen. Karena konsumen
mayoritas semakin mengalami
kemiskinan akan waktu. Namun
demikian ada suatu bagian waktu
yang dihabiskan untuk kegiatan yang
sangat pribadi yaitu waktu senggang .
Sumber daya kognitifProduk yang
diklasifikasikan menurut sifat waktu
konsumen disebut barang waktu
(time goods).
a. Barang yang Menggunakan Waktu
Produk yang memerlukan pemakaian
waktu dala mengkonsumsinya.
Contoh: Menonton TV, Memancing,
Golf, Tennis (waktu Senggang) Tidur,
perawatan pribadi, pulang pergi
(waktu wajib)
b. Barang Penghemat Waktu
Produk yang menghemat waktu
memungkinkan konsumen
meningkatkan waktu leluasa mereka.
Contoh: oven microwave, pemotong
rumput, fast food.
Sumber Daya Kognitif
adalah kepemimpinan teori psikologi
industri dan organisasi yang
dikembangkan oleh Fred
Fiedler dan Joe Garcia pada tahun
1987 sebagai konseptualisasi dari
model kontingensi Fiedler . Teori ini
berfokus pada pengaruh pemimpin
intelijen dan pengalaman tentang nya
atau reaksinya terhadap stres .
Inti dari teori ini adalah bahwa stres
adalah musuh rasionalitas, merusak
kemampuan pemimpin untuk berpikir
logis dan analitis. Namun,
pengalaman pemimpin dan
kecerdasan dapat mengurangi
pengaruh stres pada (atau dia) nya
tindakan: kecerdasan adalah faktor
utama dalam situasi stres rendah,
sementara jumlah pengalaman
selama lebih selama-saat stres.
Periode Sensorimotor
Menurut Piaget,bayi lahir dengan
sejumlah refleks bawaan selain juga
dorongan untuk mengeksplorasi
dunianya. Skema awalnya dibentuk
melalui diferensiasi refleks bawaan
tersebut. Periode sensorimotor adalah
periode pertama dari empat periode.
Piaget berpendapat bahwa tahapan
ini menandai perkembangan
kemampuan dan pemahaman spatial
penting dalam enam sub-tahapan:
1. Sub-tahapan skema refleks, muncul
saat lahir sampai usia enam minggu
dan berhubungan terutama dengan
refleks.
2. Sub-tahapan fase reaksi sirkular
primer , dari usia enam minggu
sampai empat bulan dan
berhubungan terutama dengan
munculnya kebiasaan-kebiasaan.
3. Sub-tahapan fase reaksi sirkular
sekunder, muncul antara usia empat
sampai sembilan bulan dan
berhubungan terutama dengan
koordinasi antara penglihatan dan
pemaknaan.
4. Sub-tahapan koordinasi reaksi sirkular
sekunder, muncul dari usia sembilan
sampai duabelas bulan, saat
berkembangnya kemampuan untuk
melihat objek sebagai sesuatu yang
permanen walau kelihatannya
berbeda kalau dilihat dari sudut
berbeda (permanensi objek).
5. Sub-tahapan fase reaksi sirkular
tersier, muncul dalam usia dua belas
sampai delapan belas bulan dan
berhubungan terutama dengan
penemuan cara-cara baru untuk
mencapai tujuan.
6. Sub-tahapan awal representasi
simbolik, berhubungan terutama
dengan tahapan awal kreatifitas
Tahapan operasional konkrit
Tahapan ini adalah tahapan ketiga
dari empat tahapan. Muncul antara
usia enam sampai duabelas tahun
dan mempunyai ciri berupa
penggunaan logika yang memadai.
Proses-proses penting selama
tahapan ini adalah:
Pengurutan —kemampuan untuk
mengurutan objek menurut ukuran,
bentuk, atau ciri lainnya. Contohnya,
bila diberi benda berbeda ukuran,
mereka dapat mengurutkannya dari
benda yang paling besar ke yang
paling kecil.
Klasifikasi —kemampuan untuk
memberi nama dan mengidentifikasi
serangkaian benda menurut
tampilannya, ukurannya, atau
karakteristik lain, termasuk gagasan
bahwa serangkaian benda-benda
dapat menyertakan benda lainnya ke
dalam rangkaian tersebut. Anak tidak
lagi memiliki keterbatasan logika
berupa animisme(anggapan bahwa
semua benda hidup dan
berperasaan)
Decentering —anak mulai
mempertimbangkan beberapa aspek
dari suatu permasalahan untuk bisa
memecahkannya. Sebagai contoh
anak tidak akan lagi menganggap
cangkir lebar tapi pendek lebih sedikit
isinya dibanding cangkir kecil yang
tinggi.
Reversibility —anak mulai
memahami bahwa jumlah atau
benda-benda dapat diubah,
kemudian kembali ke keadaan awal.
Untuk itu, anak dapat dengan cepat
menentukan bahwa 4+4 sama
dengan 8, 8-4 akan sama dengan 4,
jumlah sebelumnya.
Konservasi —memahami bahwa
kuantitas, panjang, atau jumlah
benda-benda adalah tidak
berhubungan dengan pengaturan
atau tampilan dari objek atau benda-
benda tersebut. Sebagai contoh, bila
anak diberi cangkir yang seukuran dan
isinya sama banyak, mereka akan tahu
bila air dituangkan ke gelas lain yang
ukurannya berbeda, air di gelas itu
akan tetap sama banyak dengan isi
cangkir lain.
Penghilangan sifat Egosentrisme —
kemampuan untuk melihat sesuatu
dari sudut pandang orang lain
(bahkan saat orang tersebut berpikir
dengan cara yang salah). Sebagai
contoh, tunjukkan komik yang
memperlihatkan Siti menyimpan
boneka di dalam kotak, lalu
meninggalkan ruangan, kemudian
Ujang memindahkan boneka itu ke
dalam laci, setelah itu baru Siti
kembali ke ruangan. Anak dalam
tahap operasi konkrit akan
mengatakan bahwa Siti akan tetap
menganggap boneka itu ada di dalam
kotak walau anak itu tahu bahwa
boneka itu sudah dipindahkan ke
dalam laci oleh Ujang.
Tahapan operasional formal
Tahap operasional formal adalah
periode terakhir perkembangan
kognitif dalam teori Piaget. Tahap ini
mulai dialami anak dalam usia sebelas
tahun (saat pubertas) dan terus
berlanjut sampai dewasa. Karakteristik
tahap ini adalah diperolehnya
kemampuan untuk berpikir secara
abstrak, menalar secara logis, dan
menarik kesimpulan dari informasi
yang tersedia. Dalam tahapan ini,
seseorang dapat memahami hal-hal
seperti cinta, bukti logis, dan nilai. Ia
tidak melihat segala sesuatu hanya
dalam bentuk hitam dan putih,
namun ada "gradasi abu-abu" di
antaranya. Dilihat dari faktor biologis,
tahapan ini muncul saat pubertas
(saat terjadi berbagai perubahan
besar lainnya), menandai masuknya
ke dunia dewasa secara fisiologis,
kognitif penawaran normal,
perkembangan psikoseksual, dan
perkembangan sosial. Beberapa orang
tidak sepenuhnya mencapai
perkembangan sampai tahap ini,
sehingga ia tidak mempunyai
keterampilan berpikir sebagai seorang
dewasa dan tetap menggunakan
penalaran dari tahap operasional
konkrit.
Informasi umum mengenai
tahapan-tahapan
Keempat tahapan ini memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
Walau tahapan-tahapan itu bisa
dicapai dalam usia bervariasi tetapi
urutannya selalu sama. Tidak ada ada
tahapan yang diloncati dan tidak ada
urutan yang mundur.
Universal (tidak terkait budaya)
Bisa digeneralisasi: representasi dan
logika dari operasi yang ada dalam diri
seseorang berlaku juga pada semua
konsep dan isi pengetahuan
Tahapan-tahapan tersebut berupa
keseluruhan yang terorganisasi secara
logis
Urutan tahapan bersifat hirarkis
(setiap tahapan mencakup elemen-
elemen dari tahapan sebelumnya, tapi
lebih terdiferensiasi dan terintegrasi)
Tahapan merepresentasikan
perbedaan secara kualitatif dalam
model berpikir, bukan hanya
perbedaan kuantitatif
Proses perkembangan
Seorang individu dalam hidupnya
selalu berinteraksi dengan lingkungan.
Dengan berinteraksi tersebut,
seseorang akan memperoleh skema.
Skema berupa kategori pengetahuan
yang membantu dalam
menginterpretasi dan memahami
dunia. Skema juga menggambarkan
tindakan baik secara mental maupun
fisik yang terlibat dalam memahami
atau mengetahui sesuatu. Sehingga
dalam pandangan Piaget, skema
mencakup baik kategori pengetahuan
maupun proses perolehan
pengetahuan tersebut. Seiring dengan
pengalamannya mengeksplorasi
lingkungan, informasi yang baru
didapatnya digunakan untuk
memodifikasi, menambah, atau
mengganti skema yang sebelumnya
ada. Sebagai contoh, seorang anak
mungkin memiliki skema tentang
sejenis binatang, misalnya dengan
burung. Bila pengalaman awal anak
berkaitan dengann burung kenari,
anak kemungkinan beranggapan
bahwa semua burung adalah kecil,
berwarna kuning, dan mencicit. Suatu
saat, mungkin anak melihat seekor
burung unta. Anak akan perlu
memodifikasi skema yang ia miliki
sebelumnya tentang burung untuk
memasukkan jenis burung yang baru
ini.
Asimilasi adalah proses
menambahkan informasi baru ke
dalam skema yang sudah ada. Proses
ini bersifat subjektif, karena seseorang
akan cenderung memodifikasi
pengalaman atau informasi yang
diperolehnya agar bisa masuk ke
dalam skema yang sudah ada
sebelumnya. Dalam contoh di atas,
melihat burung kenari dan
memberinya label "burung" adalah
contoh mengasimilasi binatang itu
pada skema burung si anak.
Akomodasi adalah bentuk
penyesuaian lain yang melibatkan
pengubahan atau penggantian skema
akibat adanya informasi baru yang
tidak sesuai dengan skema yang
sudah ada. Dalam proses ini dapat
pula terjadi pemunculan skema yang
baru sama sekali. Dalam contoh di
atas, melihat burung unta dan
mengubah skemanya tentang burung
sebelum memberinya label "burung"
adalah contoh mengakomodasi
binatang itu pada skema burung si
anak.
Melalui kedua proses penyesuaian
tersebut, sistem kognisi seseorang
berubah dan berkembang sehingga
bisa meningkat dari satu tahap ke
tahap di atasnya. Proses penyesuaian
tersebut dilakukan seorang individu
karena ia ingin mencapai
keadaan equilibrium, yaitu berupa
keadaan seimbang antara struktur
kognisinya dengan pengalamannya di
lingkungan. Seseorang akan selalu
berupaya agar keadaan seimbang
tersebut selalu tercapai dengan
menggunakan kedua proses
penyesuaian di atas.
Dengan demikian, kognisi seseorang
berkembang bukan karena menerima
pengetahuan dari luar secara pasif
tapi orang tersebut secara aktif
mengkonstruksi pengetahuannya.
Pengetahuan Organisasi:
Pengetahuan organisasi ini
dimaksudkan untuk mencakup semua
jenis skema untuk mengorganisir
informasi dan manajemen
pengetahuan mempromosikan 1.
Pengetahuan organisasi mencakup
skema klasifikasi yang mengatur
bahan-bahan pada tingkat umum
(seperti buku-buku di rak), judul-judul
subjek yang menyediakan akses yang
lebih rinci, dan otoritas file yang
mengontrol versi varian informasi
penting (seperti nama-nama geografis
dan nama-nama pribadi) . Istilah
pengetahuan organisasi ini
dimaksudkan untuk mencakup semua
jenis skema untuk mengorganisir
informasi dan mempromosikan
manajemen pengetahuan
Pengetahuan Konsumen akan
Mempengaruhi Keputusan
Pembelian
Apa yang dibeli, berapa banyak yang
dibeli, dimana membeli dan kapan
membeli akan tergantung kepada
pengetahuan konsumen mengenai
hal-hal tersebut.
Pengetahuan Konsumen adalah
semua informasi yang dimiliki
konsumen mengenai berbagai
macam produk, serta pengetahuan
lainnya yang terkait dan informasi
yang berhubungan dengan fungsinya
sebagai konsumen.
Pengetahuan Produk adalah
kumpulan berbagai macam informasi
mengenai produk
Pengetahuan ini meliputi kategori
produk, merek, terminologi produk,
atribut atau fitur merek produk, harga
produk dan kepercayaan mengenai
produk.
Jenis Pengetahuan Produk
(1) Pengetahuan ttg karakteristik/
atribut produk
(2) Pengetahuan ttg manfaat produk
(3) Pengetahuan ttg kepuasan yg
diberikan produk kepada konsumen.
Seorang Konsumen akan melihat
suatu produk berdasarkan kepada
karakteristik atau ciri atau atribut dari
produk tersebut.
Setiap konsumen mungkin memiliki
kemampuan yg berbeda dalam
menyebutkan karakteristik/atribut dari
suatu produk. Hal ini disebabkan
perbedaan pengetahuan yang
dimilikinya.
Pengetahuan mengenai atribut
tersebut akan mempengaruhi
pengambilan keputusan konsumen.
Pengetahuan yg lebih banyak akan
memudahkan konsumen dlm memilih
produk yg akan dibelinya.
Seorang Konsumen mengkonsumsi
sayuran dan buahbuahan karena
mengetahui manfaat produk tsb bagi
kesehatan tubuhnya. Manfaat yg
dirasakan konsumen setelah
mengkonsumsi sayuran dan buah-
buahan adalah memperlancar BAB.
Inilah yang disebut sebagai
pengetahuan tentang manfaat produk
Dua Jenis Manfaat
(1) Manfaat Fungsional, yaitu manfaat
yg dirasakan konsumen secara
fisiologis
(2) Manfaat Psikososial, yaitu aspek
psikologis dan aspek sosial yang
dirasakan konsumen setelah
mengkonsumsi suatu produk
Pengetahuan Pembelian terdiri atas
pengetahuan tentang toko, lokasi
produk di dalam toko dan
penempatan produk yang sebenarnya
di dalam toko tersebut
Konsumen cenderung lebih senang
mengunjungi toko yang sudah
dikenalnya untuk berbelanja, karena
telah mengetahui dimana letak
produk di dalam toko tsb.
Hal ini akan memudahkan konsumen
untuk berbelanja karena konsumen
bisa menghemat waktu dalam
mencari lokasi produk.
Store contact meliputi tindakan
mencari outlet, pergi ke outlet dan
memasuki outlet.
Product contact , konsumen akan
mencari lokasi produk, mengambil
produk tsb dan membawanya ke kasir
Transaction, konsumen akan
membayar produk tsb dengan tunai,
kartu kredit, kartu debet atau alat
pembayaran lainnya.
Suatu produk akan memberikan
manfaat kepada konsumen jika
produk tsb telah digunakan/
dikonsumsi.
Agar produk tsb bisa memberikan
manfaat yang maksimal dan kepuasan
yg tinggi, maka konsumen harus bisa
menggunakan/ mengkonsumsi
produk tersebut dengan benar.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan dari materi tersebut
adalah sumber daya konsumen dan
pengetahuan dapat berperan lebih
besar untuk memacu pertumbuhan
ekonomi sangat signifikan di Negara-
negara tergolong ekonomi maju.